MEDIA PERTUMBUHAN


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
AKADEMI FARMASI SANDI KARSA
MAKASSAR


PERCOBAAN II
"MEDIA PERTUMBUHAN



OLEH :

                                                NAMA                                            : FARMA
                                                NIM                                                : F-17073
                                                KELAS                                                       : I.B
                                                KELOMPOK                                 : III (TIGA)
                                                INSTRUKTUR LAB                     : HAZHIMA SYAWAL
                                                HARI/TANGGAL PERCOBAAN  : KAMIS, 26 APRIL 2018











       AKADEMI FARMASI SANDI KARSA
 MAKASSAR
2018




BAB I
       PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang

       Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya adalah semua makhluk hidup yang dapat dilihat dengan mikroskop. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu mikroskop yang berarti kecil, bios berarti hidup dan Logos berarti ilmu. Organisme kecil, tersebut dikenal dengan istilah mikroorganisme, mikroba, mikrobia, microbe, protista atau jasad renik. Secara umum diambil ketentuan bahwa semua makhluk hidup yang berukuran beberapa micron microbe. Mata manusia tidak dapat menangkap suatu benda dengan ukuran kurang dari 0,1 mm (Purwaningsih,dkk.207).

Pertumbuhan mikroba pada pangan dapat menimbulkan berbagai perubahan, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Oleh sebab itu, dengan mengetahui sifat-sifat mikroba pada pangan kita dapat mengatur kondisi sedemikian rupa sehingga pertumbuhan mikroba yang merugikan dapat dicegah. Sedangkan mikroba yang menguntungkan dirangsang pertumbuhannya (Sudiarto, Fadil. 2015).

Pembiakan mikroba di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media dapat juga digunakan untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Tim Penyusun panduan praktikum mikrobiologi. 2016).



Medium pertumbuhan dapat berbentuk cair (brosli), padat (agar) atau semi solid. Pertumbuhan bakteri pada media cair ditandai dengan kekeruhan media, sedangkan pada media padat ditandai dengan terbentuknya koloni. Media semisolid umumnya dipergunakan untuk melihat motilitas bakteri (Murwani, Sri. 2011)




























I.2 Maksud, Tujuan, dan Prinsip Percobaan

   1.2.1 Maksud Percobaan

Makksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan   memahami cara pembuatan medium nutrient agar (NA) dan potato agar (PDA).

   1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah

1.  Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan medium
2. Mengetahui pengertian Na dan PDA
3. Mengetahui cara pembuatan medium dan fungsi medium terutama medium sami alamiah.

     1.2.3 Prinsip Percobaan

prinsip dari percobaan ini adalah

1.  pembuatan medium NA dengan cara mencampurkan pepton, agar dan kaldu daging hingga homogen dipanaskan kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.
2.  pembuatan medium PDA dengan cara mencampur dekstrosa, agar dan kaldu kentang Kemudian ditambahkan larutan KOH dipanaskan dan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Ringkas

              Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya adalah semua makhluk hidup yang dapat dilihat dengan mikroskop. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu mikroskop yang berarti kecil, bios berarti hidup dan Logos berarti ilmu. Organisme kecil, tersebut dikenal dengan istilah mikroorganisme, mikroba, mikrobia, microbe, protista atau jasad renik. Secara umum diambil ketentuan bahwa semua makhluk hidup yang berukuran beberapa micron microbe. Mata manusia tidak dapat menangkap suatu benda dengan ukuran kurang dari 0,1 mm (Purwaningsih,dkk.207).
              
 Dalam bidang mikrobiologi untuk menumbuhkan dan mempelajari sifat-sifat mikroorganisme diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme. Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu mikroorganisme. Nutrient yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi : karbon, nitrogen, urea dan Logam seperti sulfur dan fosfor (Anisa hg, Triastuti Rahayu. 2015)
             
           Pembiakan mikroba dilakukan di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media adalah suatu bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat makanan. Selain untuk menumbuhkan mikroba, media juga digunakan untuk isolasi memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba. Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan kehidupannya harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut ( tim penyusun panduan praktikum mikrobiologi. 2016).
           Medium pertumbuhan dapat berbentuk cair (brosli), padat (aga),r atau semisolid pertumbuhan bakteri pada media cair ditandai dengan kekeruhan media, sedangkan pada media padat ditandai dengan terbentuknya koloni. Media semisolid umumnya dipergunakan untuk melihat motilitas bakteri murwarni, Sri. 2011).

A.medium
    1. Medium nutrien
                Medium nutrient mengandung semua kebutuhan mikroba untuk tumbuh, tidak bersifat selektif. Media dapat dipergunakan untuk peran bakteri dan memelihara bakteri di laboratorium, sebagai contoh adalah media nutrient agar (NA) dan nutrient broth (NB).
    2. Medium Minimal
                Pada media minimal hanya mengandung beberapa nutrient yang memungkinkan bakteri telah mengandung asam sitrat media jenis ini biasanya dipergunakan untuk penelitian, bisanya untuk mendeteksi terjadinya mutasi bacterial dan untuk rekombinasi genetiknya.
      3. Medium selektif
                  Medium selektif dipergunakan untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri yang diinginkan dan menekan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan (Murwarni, Sri. 2011).













Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenis terjadinya terpisah-pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan nya tumbuh dengan setiap selnya berhimpun membentuk koloni yaitu sekelompok massa sel dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasi kan pada medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrient dengan metode cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18-24 jam terbentuklah masa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni-koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni 1 macam mikroorganisme (Muhammad Iqbal, Rifki. 2012).

B. Teori Medium Pertumbuhan Mikroorganisme

1. Jenis medium Berdasarkan komponen dasar pembentuknya
ada dua jenis medium yang dapat dibedakan berdasarkan komponen dasar yang membentuknya yaitu :
a. Medium kompleks
Dibuat dari alami yang komposisinya tidak diketahui secara pasti. komponen medium Kompleks terdiri atas hasil penguraian atau ekstrak dari berbagai jenis jaringan tumbuhan, daging, kaselin dan  ragi yang kaya akan polipeptid,  asam amino, vitamin dan mineral.
b. Medium yang tersusun dari bahan kimia tertentu jenis medium ini dibuat dari beberapa jenis bahan kimia dengan konsentrasi tertentu. Bahan kimia yang digunakan terdiri dari sumber C (misalnya glukosa, dekstrosa, sukrosa dan sebagainya) (Sudiarto, Fadil. 2015).




    2. Jenis medium berdasarkan komposisi mediumnya
             Atas dasar komposisinya medium antara lain terbagi atas:
        a.  medium umum medium semi sintetik atau alami yang mengandung nutrisi umum untuk mikroba contohnya nutrient broth nutrien agar adalah medium umum untuk bakteri dan potato dextrose agar atau PD dipergunakan untuk mengkultur berbagai jenis jamur atau fungi.
        b.  medium diperkaya medium sintetik yang mengandung komponen-komponen yang berasal dari makhluk hidup seperti darah serum atau ekstrak jaringan tumbuhan dan hewan.
        c. Medium selektif medium sintetis yang ditambahkan zat kimia tertentu yang dapat mencegah pertumbuhan sekelompok mikroorganisme tidak diinginkan tanpa menghambat pertumbuhan mikroorganisme target.
        d. Medium diferensial medium yang mengandung senyawa kimia tertentu yang dapat membedakan senyawa kimia sebagai contoh adalah blue yang digunakan dalam uji konfirmasi bakteri ecoli Dalam uji most probable number menampilkan tipe koloni yang berwarna metalik kehijauan sedangkan bakteri enterobacter menunjukkan warna merah muda tanpa unsur metalik.

3.  jenis medium berdasarkan komposisi bentuknya
          Berdasarkan bentuknya medium terdiri atas
    a. Medium cair
    b. Medium semi padat
    c. Medium padat (Noval, saska. 2010).










C. Teori tentang sterilisasi medium
              Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan atau memusnahkan alat-alat atau bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikroorganisme dalam praktek sterilisasi alat-alat atau medium dapat dikerjakan secara mekanik secara kimia atau secara fisik cara sterilisasi yang digunakan tergantung pada jenis dan sifat bahan yang disterilkan dalam proses sterilisasi alat maupun bahan banyak sekali cara yang dapat dilakukan namun akan yang dibahas kali ini adalah sterilisasi dengan uap panas bertekanan (Noval Saska. 2010).

D. Jenis-jenis sterilisasi

            pada dasarnya sterilisasi terdiri atas :

     1. Pemanasan udara panas 160° sampai 180° C  selama 1,5 - 3 jam digunakan untuk sterilisasi alat-alat dan gelas.
     2. Pemanasan lembab atau basah pengadilan uap pada suhu 100°C secara Intermilen digunakan suhu (121,5°C) autoklaf. Digunakan untuk sterilisasi medium larutan stabil peralatan injeksi dan sebagainya.
     3. Filtrasi membran filter
                    Mempergunakan millipore selulosa asetat asbestosis membran inti atom atau membran gelas digunakan untuk sterilisasi larutan yang bersifat termolabil
      4. Zat kimia
                    Sterilisasi pipet dan cawan petri bisa menggunakan etilen oksida alkohol dan lain-lain sedangkan untuk sterilisasi makhluk hidup menggunakan beta propiolakton ( Noval, saska.2010).






E. Macam-macam media pertumbuhan

         medium berdasarkan sifat fisik :

1.    Medium padat yaitu medium yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat.

    2. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3 sampai 0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal tidak padat tidak begitu cair media seni sulit dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami pencampuran sempurna jika tergoyang misalnya bakteri yang tumbuh pada media nvb nitrogen bromtimol semisolid akan membentuk cincin hijau kebiru-biruan di bawah permukaan media jika media ini cair maka cincin ini akan dapat dengan mudah hancur semisolid juga bertujuan untuk mencegah atau menekan difusi oksigen misalnya media NB kondisi Anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media.

2.    Medium cair adalah media yang tidak mengandung agar contohnya adalah medium NB dan LB (Tim penyusun 2018).
















F.  medium berdasarkan tujuan

1.  media untuk isolasi
media Ini mengandung semua senyawa yang esensial untuk pertumbuhan mikroba misalnya NB, Blood agar.

2. Media selektif atau penghambat
 media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.

3. Media diperkaya
 media diperkaya adalah media yang mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah komponen kompleks seperti darah serum kuning telur media diperkaya juga bersifat selektif untuk mikroba tertentu bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak tetapi membutuhkan komponen Kompleks misalnya Blood tellurite agar,  serum agar dan lain-lain.

3.    Media untuk peremajaan kultur

4.    media umum untuk spesifik yang digunakan untuk peremajaan kultur.

5.    Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik media ini digunakan untuk mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba.


6. Media untuk karakteristik bakteri
7.  media yang digunakan untuk mengetahui kemampuan spesifik suatu mikroba kadang-kadang Indosat indikator ditambahkan untuk menunjukkan adanya perubahan kimia.

8.  media diferensial (Tim  penyusun. 2018).


































II.2  Uraian Bahan

    1 Agar ( FI edisi III hal 74)

Nama resmi    : AGAR
Nama lain        : Agar, Agar-agar
Pemberian       : berkas patogen memanjang tipis seperti selaput  dan berdekatan atau berbentuk keping serpih atau butiran Jingga lemah kekuningan abu-abu ke Kuningan sampai kuning pucat atau tidak berwarna tidak berbau atau lemah rasa berlendir jika lembab liat jika kering rapuh.
Kelarutan          :  praktis tidak larut dalam air larut dalam air mendidih.
Penyimpan       : dalam wadah tertutup baik.
kegunaan          : Zat tambahan

    2. Aquades ( Di edisi III hal 96)
Nama resmi       :  AQUA DESTILLATA
 Nama lain         :  Air suling
Pemberian         : Cairan jernih ; tidak berwarna ; tidak berbau ; tidak  mempunyai rasa.
Rumus molekul : H2O
Berat molekul    : 18,02
Kegunaan           : sebagai pelarut
penyimpanan     : Dalam wadah tertutup rapat

3. Dextrose ( Fk edisi III hal 300)
     Nama resmi : DEXTROSUM
     NAma lain     : Destrose
     pemerian       : Hablur tidak berwarna, serbuk atau granul putih,  rasa manis.
penyimpanan.    : Dalam  wadah tertutup baik
kegunaan            : sebagai senyawa karbon

  
 4 Extract Beef (Di edisi III hal 731)
    Nama resmi           : EXTRACT BEEF
    Nama lain               :  Ekstrak daging sapi
   Pemberian               :  massa berbentuk pasta, warna cokla,t kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa sedikit asam.

 penyimpanan        .   : Dalam wadah tidak tembus cahaya tertutup rapat
kegunaan                    : sebagai sumber protein

5  pepton ( Fai edisi III  hal 721)
     Namaa resmi         :PEPTONE
     Nama lain               : pepton
     Pemberian              : serbuk hablur kuning sampai coklat bau khas tidak busuk
penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik
 kegunaan                     : Sebagai sumber nutrisi yang diperlukan bakteri untuk tumbuh dan berkembang.




















BAB III
METODE KERJA

III. 1 Alat dan Bahan yang digunakan

     III.1.1 Alat yang digunakan

1.          Autoklaf
2.         Batang pengaduk
3.         Cawan petri
4.         Colony counter
5.         Corong
6.         Erlenmeyer
7.         Gelas kimia
8.         Gelas ukur
9.         Inkubator
10.       Kompor
11.       Penangas air
12.       Sendok tanduk
13.       Timbangan biasa
14.       Tissue

III. 1.2 Bahan yang digunakan

1.          Aluminium foil
2.         Agar
3.         Aquades
4.         Dextrose
5.         Kaldu Kenta
6.         Kapas
7.         Kasa
8.         Plastik auret




III.2 Cara Kerja

1.    Potatk dextrose agar (PDA)

a.  Disiapkan  alat dan bahan yang akan digunakan
b.  Ditimbang distrose 2 gram dan agar 3 gram
c.  Disiapkan kaldu kentang sebanyak 200 ml, di ukur dengan gelas ukur.
d. Di masukkan kaldu kentang 200 mili ke dalam Erlenmeyer ditambahkan agar 3 gram dengan dextrose 2 gram diaduk dan dihomognkan.
e. Diletakkan campuran pada Erlenmeyer di atas hot plate
f. Distrikan dalam inkubator selama 15 menit dengan suhu 121°C.
























BAB IV
HASIL PENGAMATAN

IV. 1 Tabel Hasil Pengamatan

No
Medium
Warna
Konsentrasi
1
PPDA (Poto dextrose agar)
Kumingy
Padat






























BAB V
PEMBAHASAN

    Mikroorganisme adalah bakteri Jamur ragi virus dan juga Protozoa yang lebih besar mikroorganisme meliputi semua organisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang mikroorganisme seringkali dianggap jahat Tapi beberapa bakteri justru penting untuk bakteri.
    
   Media potato dextrose agar merupakan media yang umum digunakan untuk menganalisa jenis dan jumlah pada produk makanan.
    
   Pada pembuatan media PDA sedikit berbeda karena untuk medium PDA menggunakan kaldu kentang caranya dikupas dan dipotong berbentuk dadu lalu dimasukkan ke dalam penangas air dengan volume air sebanyak 250 mili dimasukkan sampai kentang tersebut matang dan lembek atau berbentuk pasta Kemudian ditimbang di dextrose 2 gram dan agar 3 gram dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi kaldu kentang yang telah disaring menggunakan kasa sebanyak 200 ml dipanaskan kembali di atas penangas air dan diaduk sampai larut dan homogen setelah itu dituangkan atau disebar medium tersebut sebanyak 10 ml di atas cawan petri lalu ditutup menggunakan plastik aurat pada Erlenmeyer disumbat menggunakan kapas dan aluminium foil.
    
   Selanjutnya dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu 121 derajat Celcius selama 1 hari setelah itu dikeluarkan dalam dan dihitung jumlah koloninya menggunakan colony counter koloni yang dihasilkan berjumlah 31 dan medium PDA potato dextrose agar tersebut warna kuning.
     Adapun faktor faktor kesalahan yang terjadi pada saat praktikum yaitu :
1. kesalahan pada saat menyaring medium tersebut.
2.kesalahan dalam menghitung jumlah koloni.

BAB VI
 PENUTUP
         
VI.1 Kesimpulan

     dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa potato dextrose agar adalah medium sintetik pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil medium PDA berwarna kuning dan padat.

VI. 2 Saran

                kami sebagai praktikan sangat mengharapkan bimbingan dari struktur laboratorium pada saat praktikum agar menghindari adanya kesalahan.






















DAFTAR PUSTAKA

 Anisa dan triastuti Rahayu. 2015. media alternatif untuk pertumbuhan bakteri. Surakarta : fakultas keguruan dan pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979 . Frmakope Indonesia edisi III. Jakarta : Direktorat Jenderal pengawasan Obat dan Makanan.

 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta : Direktorat Jenderal pengawasan Obat dan Makanan.

 Muhammad Iqbal, Rizki. 2012. praktikum mikrobiologi dasar isolAasi mikroorganisme . Bandung :Universitas Islam Negeri UIN Sunan Gunung Agung di Jati.

 Mulawarni, seri. 2011. dasar-dasar mikrobiologi quarternerr. Yogyakarta : Universitas Brawijaya.

 Novel, saska. 2010 . Mikrobiologi dasar. Jakarta :Trans Info Media.

Purwaning,dkk.  2017 . Mikrobiologi berbasis inkuiri. Malang : gunung Samudera.

 Setiadi. 2009 . Budidaya kentang .Jakarta : penebar Swadaya.

Sudiarto, Fadil. 2015. Mikrobiologi pangan. Jakarta : PT Sinar.

 Tim penyusun. 2016. Panduan praktikum mikrobiologi. Bandung: fakultas farmasi Universitas Sanata Dharma.

 Tim penyusun. 2018. praktikum mikrobiologi dan parasitologi. Makassar : Akademi Farmasi sandi Karsa.

Komentar